Lupa itu.. Wajar?

Terkadang aneh bila kita perhatikan, katanya lupa itu manusiawi, tapi kok kita masih jengkel ya? Ya memang benar lupa itu manusiawi, tapi apakah semua yang manusiawi itu tidak bisa disalahkan? "Kami hanya manusia biasa, kami bukanlah Tuhan yang sempurna", aakah kita akan beralasan seperti itu? Kalo memang begitu apakah benar semua kesalahan harus bisa diterima? Ngga pperlu jadi Tuhan kok kalo cuma mau hidup lebih enak dan lebih benar. Semua bisa diatur dengan mind set yang benar dan cara hidup yang lurus. Tia menusia tentu memiliki jalan hidupnya masing - masing, dan tidak bisa dipungkiri bahwa membedakan mana yang benar dan mana yang salah itu hampir tidak bisa dilakukan dan tidak bisa diberi patokan, sebenarnya yang paling sederhana adalah membedakan mana yang Baik dan mana yang Buruk bagi kehidupan. Yang namanya Dosa itu pasti buruk untuk kehidupan, kalau sudah mengerti buruk, maka janganlah berbuat dosa, hanya sesederhana itu kok, dimulai saja dari yang sangat sederhana seperti berbuat baik dan berdoa minta bimbingan Tuhan.
Mungkin kita bisa bilang orang yang pelupa adalah orang yang kurang peka terhadap kehidupannya. Itulah alasan kita sebagai teman baiknya untuk selalu mendampinginya dalam kehidupan, bukannya malah menjauhinya. Sahabat sejati tidak harus selalu sependapat atau bahkan se-iman. Sahabat sejati bisa saja orang yang dulu pernah menyakiti kita dan sekarang menjadi dekat dengan kita, ingatlah, manusia selalu berubah, manusia itu makhluk ababil, dimana mereka susah untuk konsisten dengan kehidupan mereka.
Lupakanlah hal yang tidak perlu, namun jangan pernah lupakan pelajaran yang ada dari moment itu. Jangan pernah lupa siapa diri anda sebenarnya, dan jangan pandang Lupa itu masalah yang sepele, karena kita diberi otak sama Tuhan itu untuk berbuat yang baik, bukan untuk Lupa berbuat baik.
Comments
Post a Comment