Posts

Showing posts from July, 2014

Satu Bunga dalam Kuburan

Panggil saja aku si bodoh, karena aku mau saja menerima makian dan kemarahan saudaraku, karena aku berusaha menyelamatkan nyawa salah satu anggota keluarga yang aku sayang, dan bahkan mereka pun sayang. Tidak ada yang pernah mau mendengarkan aku ketika aku berbicara, mengutarakan sebuah fakta yang selalu aku tujukan untuk membantu, tapi sayangnya, itu hanya dianggap sebagai alasan dan kemalasan belaka. Keluargaku bagaikan padang pasir yang selalu ada panas dan debunya. Kaktus berduri yang sangat mengganggu pun banyak tumbuh di keluargaku, ditambah lagi kalajengking berbisa yang senantiasa setiap harinya menyengatku dengan racunnya pun lebih melengkapi keluargaku ini. Namun entah kenapa, aku masih saja hidup dalam keluarga ini. Lucu sekali ketika mengetahui bahwa keluarga ini diakui sebuah jemaat setia dalam sebuah Gereja. Aku pribadi, tidak bisa melihat mana sih sisi “Gerejawi” mereka yang dikagumi banyak orang itu? Adakah Gereja yang mengajarkan cara memaki saudaranya? Adakah G

Senyuman dalam Goresan Perih

Ia selalu menjadi orang yang ditertawakan orang lain. Hidupnya tak karuan, apapun yang dilakukannya selalu dianggap orang tidak berguna. Ia selalu berkata dalam hatinya: "Tak apa lah, itu kan pendapat orang, hujan hanya akan membasahi kita kalau payung kita rusak, jadi jangan takut kalau ada banyak orang mengkritik, biarlah hanya aku dan Tuhan yang tahu kebenarannya" Setiap hari dia selalu mempertaruhkan nyawa-nya berburu di hutan. Luka gores sudah membuat badannya merasa gatal saja karena terlalu sering ia tergores. Luka bakar pun hanya terasa hangat, karena ia telah terbiasa tersengat api sang raja siang. Namun anehnya, tak sedetik pun pernah kulihat dia mengeluh atau marah. Hanya senyuman sederhana yang selalu ia berikan pada setiap orang yang menertawakannya, yang ia temui setiap kali ia keluar rumah. "Hei bung! Kenapa kau sampai tergores begitu? Apakah kau terlalu bodoh untuk bisa memasang perangkap?" kata salah satu bocah yang melewatinya. Jawabnya s

Taman Bunga Padang Pasir

Kehidupanku berawal dari lampu terang yang kulihat saat pertama kali aku menarik nafas, dan kusadari bahwa ternyata aku sudah hadir dalam dunia. Hari demi hari, aku semakin tumbuh dan berkembang. Walaupun aku mempunyai sebuah keluarga yang menyayangiku, tapi aku belajar untuk merangkak, berdiri, dan kemudian jalan sendiri, tanpa bantuan orang tuaku, karena aku tahu mereka sibuk mencari dana untukku nantinya. Aku mulai dikenalkan dengan teman teman saat aku mulai memakai seragam berwarna - warni untuk pertama kalinya. Aku tidak menganggap mereka menyenangkan, mungkin memang aku bisa tertawa, melompat lompat bahagia, dan bermain bercanda gurau dengan mereka, namun apakah itu yang disebut kebahagiaan? Sebab moment itu hanya aku dapat di suatu tempat saja. Lama kelamaan aku mulai tahu, bahwa sesuatu tidak akan ku genggam selama - lamanya. Aku mulai berpisah dengan teman teman yang bisa membuatku tertawa, dan mereka yang biasa mengajakku bermain, ketika aku telah berganti seragam selanju