Posts

Blog akan Beralih ke Mobile Apps!

Para Pembaca yang setia. Blog ini akan berhenti update. Selebihnya akan diteruskan update ke mobile apps "My Leonheart" untuk Android. Klik Link dibawah untuk download! https://play.google.com/store/apps/details?id=id.compro.myleonheart&hl=en Atau bisa langsung kalian search di Google Playstore "My Leonheart"

(Cerpen) Papa, Mama, Ivan Sayang Kalian Semua!

Halo papa! Halo mama! Ini Ivan, anak kalian yang sekarang udah gede lho! Sekarang Ivan udah mulai belajar untuk hidup mandiri nih. Memang sebenarnya Ivan akui bahwa hidup ini berat namun Ivan yakin bahwa Ivan bisa taklukan semua masalah yang ada di depan Ivan. Jadi papa sama mama ngga usah khawatir ya!? Ivan pasti bisa hidup dengan baik kok! Pa.. Ma.. Inget ngga waktu Ivan masih kecil kalian sering banged adu argumen tentang gimana cara mendidik Ivan yang benar? 1 minggu Ivan coba peraturan A, minggu depan coba peraturan B, lalu minggu ke 3 coba peraturan C dan selalu bergonta-ganti sampai-sampai kita semua capek dan bingung sendiri mana yang paling baik. Ivan masih ingat waktu itu Ivan pernah dikunci di dalam kamar mandi sampai harus nangis dulu baru boleh keluar dan begitu sudah lega Ivan malah jadinya sakit-sakitan dan harus izin ngga masuk sekolah. Ivan juga ingat waktu itu Ivan pernah pecahin piring karena piringnya licin dan mama marahin Ivan sampai sampai papa pun ikutan marah

Please.. Remove my Masks..

You tell me to finish but you also give me problems You tell me to do it quick but you mess up the road You tell me you're worried but you gave shits on me You tell me everything I did is wrong and you lick on your own ass You tell me now.. What do they call creatures like you? Ah.. Yess.. It's called, Family.. And now every one will say "The reason is Love" And now every one will say "It's because of worries" And now every one will say "You should've been grateful" And so they start to curse me And so they start to pity me And so.. They're killing me.. Roughly, and slowly.. But please do.. Please unleash me from this damnation Please do, release me from this fraud Please do, erase those frauds Please do, give me back my freedom Please.. Let me remove my masks.. Before my masks becomes me, and I'll lose my existence.. Just.. Please.. Let me have my life back, and so I can break this masks to pieces. You don&#

Ngga enak rasanya..

Ngga enak di hari rasanya, ketika gagal memenuhi 2 janji Padahal sudah kuucap "okay aku bisa" namun situasi yang tak tentu selalu menggantungku pada sesuatu yang tak pasti Sedih rasanya, ketika mengingat bahwa 2 janji itu adalah janji dari keluarga Sebagai seorang keponakan, yang hanya memberi bantuan yg simple saja, kok malah mengingkari hal sepenting itu Bukan demi uang, bukan demi barang, bukan demi barang duniawi, tp memang karena satu hal, yaitu ketidakpastian Manusia harus fleksibel Manusia harus pintar beradaptasi Manusia harus bisa berfikir cepat Manusia harus.. Harus.. Harus.. Haruuuuuuusss.. Begitu banyaknya keharusan yg harus dimiliki manusia Namun kenapa tak satupun yg dikatakan tentang kepastian? "Manusia harus bisa memberi kepastian dalam hidupnya" Kenapa? Seolah-olah Kepastian itu sekarang hanyalah Mitos belaka "Nothing is true, everything is permitted" itulah pedoman para Assassins Memang intinya sama, namun jika ini menyang

Indonesia Kreatif? Sayang Orang Tua? Pikir Lagi!

Image
Indonesia katanya sih negara yg "Kreatif". Seriously, banyak band Indie di Indonesia dan berbagai genre pun ditemukan mulai dari yg lembut, sampai yg pke scream. Tp kalo udh sampe ke "Refleksi" liat deh, pasti maininnya lagnya "Potret" yg judulnya "Bunda". Berarti bisa dibilang sosok seorang Ibu itu ngga lebih penting dari Cinta, lihat aja banyak lagu" terkenal di Indonesia yg temanya Cinta"an. Miris ya, padahal kalo di TV, bikin acara buat ortu tuh selalu so sweet gt. Ada pesta lah, kado lah, apa lah yg bisa bkin ortu nangis, tp apa ngga lebih nangis lagi kalo dipikir "Lagu" yg sebagai media yang meng-ekspresikan perasaan, yang bertemakan kasih sayang orang tua bisa dihitung hanya dengan 1 tangan saja? C'mon, please lah, kalian main instrument, kalian orang" Kreatif, gunakan kreatifitas kalian jangan cuma buat "Cari Duit". Iya bener ortu kalian pasti seneng kalo lagu" kalian laris, namun apa ya kalian

100 Tahun Saja

Image
Teman-teman pernah berfikir berapa lama kita akan hidup di dunia ini? 70 tahun? 80 tahun? Syukur-syukur 90 tahun? Lebih bersyukur lagi kalau bisa sampai 100 tahun bahkan lebih? Tentu apabila kita ditanya kita tidak akan ingin meninggalkan semua yang telah kita lakukan selama ini, bersama dengan keluarga tercinta, orang-orang tersayang di sekitar kita. Katakanlah kita diberi waktu hidup hanya 100 tahun saja, apakah yang akan anda lakukan sekarang? Anda yang masih 15 tahun mungkin belum berfikir bahwa hal ini penting, karena masih banyak hal menyenangkan yang harus dinikmati. Menginjak umur 22 tahun anda akan lebih serius berfikir ke masa depan dan pekerjaan, sehingga hal ini akan sedikit dikesampingkan. Berlanjut ke umur 33 kita mulai menjalani kehidupan yang makin serius. Karier, keluarga, usaha, asset dan lain lain mengisi kehidupan anda sehari-hari sehingga anda kekurangan waktu untuk berhenti, duduk dan merenungkan kehidupan. Usia 45 kita masih sama saja, mengejar mimpi dan mene

Ketika Mata dan Otak Mengubah Duniamu

Image
"Point of View" atau biasa dikenal dengan "Sudut Pandang" adalah satu dari beberapa hal yang penting dalam membaca sebuah cerita. Ajaibnya, tiap orang memiliki sudut pandang dan pemahaman yang berbeda - beda terhadap beberapa hal dalam kehidupan, sehingga perbedaan ini adalah sebuah percikan api yang mungkin akan membakar hutan persahabatan kita. Apakah benar sudut pandang sebegitu pentingnya, sehingga harus dibahas lebih lanjut? Jawabannya bisa anda renungkan dalam kehidupan anda sehari - hari. Coba jawab beberapa pertanyaan berikut: 1. Apakah aku dan keluargaku (Istri/Suami, Ayah/Ibu, Kakek/Nenek dan yang lainnya) sering memperdebatkan suatu hal yang sebenarnya sederhana, namun malah menjadi rumit? 2. Apakah itu salah saya? Atau mungkin memang mereka yang salah cara berfikirnya? 3. Jika saya fikir saya yang benar, apa alasan saya untuk membenarkan sudut pandang saya? Sebaliknya, apabila saya salah, apa yang menyalahkan sudut pandang saya? Ke 3 pertanyaan dia