Panggil Aku Leonheart

Halo, namaku Ivan Leonheart. Maaf ya, itu hanya nama buatan. Aku dibuang oleh orang tuaku saat aku masih bayi hanya karena mataku tak terbuka, aku tak bertangan dan juga tak berkaki, aku hanya bisa menangis keras - keras menyakiti telinga orang tuaku. tak ada yang memanggil namaku sebelum aku ditemukan oleh seorang Hamba Tuhan dari Gereja. Pasti kalian mengira bahwa aku seorang Kristen kan gara - gara aku sebut bahwa aku ditemukan oleh seorang Hamba Tuhan dari Gereja? Jangan terlalu yakin dulu, bagaimana kalian bisa yakin aku ini Kristen? Aku sendiri saja tidak yakin kok, namun 1 hal yang aku yakini, bahwa Tuhan itu Ada.

Di Gereja, aku dikenalkan dengan Yesus Kristus, sang penyelamat orang Kristen, tapi aku diberitahu bahwa masih ada Tuhan yang lain, seperti Buddha, Sang hyang Widhi, dan juga Allah. Jadi ada banyak Tuhan di dunia ini? Waahhh.. Bingungin juga ya..

Sampai sekarang aku tak yakin apakah aku ini Kristen, Buddhis, Hindu, atau Muslim. Di saat Kristen menahan amarah saat Paskah, aku sudah menahan amarah setiap saat, setiap hari, setiap minggu, setiap tahun sampai sekarang. Di Buddha mereka makan makananan Vegetarian, makanan yang sehat, aku? Aku makan semua yang Tuhan berikan, Sampah atau pasir, bahkan tidak sama sekali. Kalau Muslim menahan lapar hingga jam 6 sore, aku menahan lapar hingga jam 6 besok, atau mungkin besoknya, atau mungkin besoknya lagi. Umat Hindu merayakan hari Nyepi mereka setahun sekali, nah aku merayakannya setiap hari, tanpa teman atau siapapun bersamaku.

Jadi sebenarnya aku ini apa? bisa tolong pilihkan buat aku? Atau memang aku memenuhi syarat untuk semuanya? Hehehehe… Maaf, seharusnya tak aku tanyakan, yang terpenting adalah aku percaya bahwa Tuhan itu adda, dan ak percaya dalam Tuhan. Tuhan beri aku makan, Tuhan beri aku rumah, siapa lagi yang bisa beri berkat sebanyak ini dan perlindungan seperti ini selain Tuhan di dunia yang sudah rusak ini? Inilah ceritaku, inilah kehidupanku, tak ada yang peduli padaku selain Tuhan, bahkan orang tuaku dan keluargaku pun tidak, hanya karena aku tak bisa melihat, berjalan, dan menyentuh, namun di dalam Tuhan, aku melihat, berjalan, dan menyentuh.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Menyerah!

Indonesia Kreatif? Sayang Orang Tua? Pikir Lagi!

Hanya Sebagai Simbol, Bukan Penentu Kualitas