Kenyataan, atau hanya Ilusi?

Semua orang suka dipuji, siapa sih yang tidak suka disanjung sebegitu rupa sehingga kita terkesan hebat dan lebih dari siapapun? Namun berhati-hatilah, semua kata-kata indah itu terkadang terdengar seperti sebuah ejekan bagi beberapa orang. Yang akan kita bahas kali ini bukanlah sebuah pujian, namun lebih tepatnya prinsip-prinsip manis dan romantis. Makanan apa sih itu? Tenang, walaupun anda sedang lapar, ini bukanlah sebuah makanan yang enak, namun ini adalah makanan yang “Baik” untuk refleksi sehari-hari. Baiklah mari kita masuk ke topik kita, kita akan membahas tentang prinsip manis nan romantis yang sering kita jumpai dalam kehidupan kita. Seringkah anda mendengar atau membaca “8 Hadiah Terindah dalam Hidup” atau “7 Aturan dalam Sebuah Persahabatan”? Ya, itulah yang saya maksud dengan prinsip manis nan romantis, mengapa? Karena kata-kata dalam prinsip itu dapat membuat kita terbuai untuk berfikir “Kapan ya kita akan bertemu seseorang seperti yang terdeskripsikan dalam tulisan itu, seperti yang kita tahu, manusia tidak ada yang Sempurna. Kita akan mulai menjauh dari kenyataan yang ada di dunia ini, menghabiskan waktu berandai-andai dan menunggu datangnya sang idaman. Tanpa kita sadari kita menghabiskan waktu kita yang berharga untuk hal seperti itu, kita yang seharusnya sangat produktif di masa kita. Inti dari artikel ini adalah bahwa kita yang seharusnya produktif, terkadang terhambat oleh ilusi-ilusi duniawi yang indah dan menggoda. Kita harus bisa memisahkan mana realita dan mana ilusi, seharusnya, kita lebih menikmati kehidupan dan kenyataan di dalam hidup kita walaupun ilusi yang sering kita dapatkan jauh lebih manis dan lebih nikmat. Ingatlah kata dosen saya, “A romantic person, is not a realistic person”, orang romantis bukanlah orang realistik. Anda tidak percaya? Buktikanlah!

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Menyerah!

Indonesia Kreatif? Sayang Orang Tua? Pikir Lagi!

Hanya Sebagai Simbol, Bukan Penentu Kualitas