Doa yang Efektif

Di dalam kehidupan sehari - hari kita tentu kita selalu menyiapkan waktu untuk berdoa. Berdoa tidak perlu waktu yang banyak kok, cukup 5 sampai 10 menit saja, tapi kalo mau yang lebih lama boleh - boleh saja, siapa sih yang mau melewatkan sesi curhat bersama Tuhan? Nah di dalam doa kita, pasti ada suatu permohonan. "Tuhan sembuhkanlah aku, Tuhan bantulah aku dalam segala masalah, Tuhan jangan kau tambah lagi masalahku masalahku sudah banyak" dan masih ada banyak variasi dalam sebuah doa. Yang akan kita bahas disini adalah sebuah Pokok doa yang sebenarnya paling membantu untuk kita semua namun kita saja lupa bahwa itu adalah hal yang lebih penting dari hanya sekedar penyelesaian saja. Seperti yang kita ketahui tadi, doa yang kita panjatkan kebanyakan berujung pada penyelesaian saja. Kita lupa bahwa dalam sebuah penyelesaian itu pasti ada yang disebut dengan "Proses Penyelesaian". Kita mungkin kadang lupa untuk meminta kepada Tuhan untuk bantuan di proses ini, langsung saja kita ingin menikmati penyelesaiannya saja, betapa egois bukan? Ada kisah seseorang jemaat yang sedang dikunjungi oleh Pendeta yang melayani di Gereja-nya. Jemaat ini hanya bisa terkulai lemas di rumah sakit karena ia menderita penyakit yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Pendeta itu lalu mendoakan sang jemaat, "Tuhan, berilah hamba-Mu ini kesempatan lagi, sembuhkanlah dia supaya bisa melayani-Mu lagi di Gereja". Namun tanpa terduga, sang jemaat itu agak sedikit protes dengan doa Pendeta itu. Ia berkata "Pak Pendeta, jangan doakan saya akan sembuh dari penyakit ini, saya tahu penyakit ini belum ada obatnya, dan saya kemungkinan besar akan tetap dalam kondisi seerti ini sampai nanti Tuhan menjemput saya. Pak Pendeta doakan saja saya supaya lebih kuat menghadapi penyakit yang menggerogoti Tubuh saya ini, itu saja sudah cukup pak Pendeta". Begitu katanya, seorang yang lebih suka didoakan untuk sebuah penguatan iman, bukan sebuah kesembuhan. Berapa banyak dari kita yang sudah lupa akan hal penguatan seperti yang diinginkan oleh jemaat itu? Berapa banyak dari kita yang menginginkan penyelesaian yang instan, sehingga tidak pernah belajar dari prosesnya? Semoga sekarang anda lebih mengerti apa sih pentingnya sebuah proses daripada sebuah penyelesaian. Ingat, apabila kita tidak kuat dalam sebuah proses, mungkin saja kita tidak akan bisa sampai kepada penyelesaian loh. Kita hidup untuk mencari kehidupan yang Bahagia bukan? Nah kalo kita Hidup saja ngga kuat, gimana bisa kita dapatkan Hidup yang Bahagia? Itu loh yang selama ini dilupakan sama orang yang dipenjara, orang yang sudah terlanjur kehilangan sesuatu yang tidak bisa dimilikinya kembali, orang yang lebih memilih untuk bunuh diri daripada memperbaiki hidupnya untuk kehidupan yang baru. Betapa sempitnya pikiran yang kita miliki sekarang. Sadarlah, Kehidupan itu ngga seperti sebuah lingkaran saja, dimana anda akan bertemu hal yang sama setiap saat. Kehidupan adalah sebuah perjalanan dimana pengalaman kita akan selalu diperbaharui setiap waktunya. Anda sudah terlanjur jatuh, ngga masalah! Perbaikilah jalan yang anda lalui supaya anda tidak terjatuh lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Menyerah!

Indonesia Kreatif? Sayang Orang Tua? Pikir Lagi!

Hanya Sebagai Simbol, Bukan Penentu Kualitas