Hanya Sebagai Simbol, Bukan Penentu Kualitas

Banyak sekali simbol yang dapat menggambarkan diri kita masing - masing. Dalam bidang Agama misalkan, banyak sekali orang yang menggambarkan kita dari Agama tersebut. "Oh dia seorang Muslim, oh dia seorang Kristiani" dan masih banyak ungkapan lain yang digunakan untuk menggambarkan kita. Namun jangan salah, ini semua hanyalah simbol. Terkadang orang hanya melihat orang lain dari sisi pandang yang sempit saja, seperti banyak orang yang mengira bahwa berteman dengan orang yang memiliki Agama yang berbeda itu rasanya pasti berbeda dengan berteman dengan orang Agama-nya sama. Itu jelas salah, mengapa? Seperti yang saya katakan tadi, Simbol itu tidak mencerminkan hal yang pasti dalam diri seseorang. Hanya karena dia Kristen bukan berarti dia adalah musuh orang Katolik seperti dalam sejarah Agama Kristiani di Amerika dan Inggris. Tidak loh, jangan kira semua orang yang beragama Kristiani itu pasti rajin ke Gereja, tidak pasti yang beragama Muslim itu rajin ber-sholat, semua kembali ke pribadi masing - masing, apakah mereka memang benar - benar merasa terpanggil dalam Agama yang mereka yakini atau tidak. Secara gamblang, Agama tidak pernah mengajarkan kehancuran, dilihat saja dari arti katanya: A artinya Tidak, dan Gama artinya Hancur, jadi bila digabungkan berarti Agama = Tidak Hancur. Namun kenapa masih ada saja orang yang mengaku ber-Agama, namun masih saja membuat kehancuran dimana - mana, masih saja merusak tempat ibadah orang lain, masih saja ada yang menghujat orang lain bahkan mencari teman untuk saling menghancurkan sesamanya. Ini semua tidak benar, dan sebenarnya kesalahan besar yang selalu kita terima saja setiap saat tanpa ada protes sedikitpun. Ini adalah bukti bahwa Simbol bukanlah alat untuk menggambarkan pribadi seseorang, ada banyak hal yang anda tidak ketahui sebelum anda benar - benar mengenal dan dekat dengan seseorang. Semua orang jelas memiliki kepribadian dan keunikan mereka masing - masing, dan mereka harus berbangga bahwa mereka memiliki kepribadian mereka yang baik. Semua tidak bisa disetarakan, penyetaraan hanyalah sifat egois untuk menunjukkan bahwa dirinya lebih unggul dari orang lain. Maka mulai sekarang ubahlah apabila anda menggunakan cara pilih - pilih berdasarkan Agama untuk mencari teman, setiap Agama itu baik, Agama tidak pernah membuat masalah, hanya manusianyalah yang selalu membuat masalah, bukan Agama-nya.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Menyerah!

Indonesia Kreatif? Sayang Orang Tua? Pikir Lagi!