Remembering The Past, “Siapakah Diri Kita?”

Masa lalu adalah masa yang sangat berharga bagi diri kita sendiri, baik itu buruk, ataupun baik. Kita tidak bisa lepas dari masa lalu, namun banyak sekali orang yang ingin sekali lepas dari masa lalu mereka. Mengapa mereka ingin lepas dari masa lalu mereka? Bukankah masa lalu itu adalah pelajaran yang paling berharga dalam kehidupan kita? Mari kita selidiki. Kebanyakan orang lebih suka melupakan hal-hal yang buruk yang telah mereka lakukan, itu bukanlah kesalahan, karena dengan melupakannya, kita tidak akan terbeban dengan apa yang telah kita perbuat di masa lalu. Namun alangkah baiknya apabila kita masih mau menngingat dan menerima masa lalu kita, dan kita belajar dari masa lalu kita tersebut. Masa lalu kita bukanlah masa kekelaman kita, justru masa lalu kita adalah guru yang paling hebat supaya kita tetap sadar siapa diri kita sebenarnya. Kita bisa lihat betapa Tuhan berperan dalam mengubah hidup kita menjadi pribadi yang lebih baik. Tentu pasti masa lalu orang berbeda-beda, namun rasa syukur mereka setelah sadar bahwa mereka harus menjadi lebih baik itu sama. Banyak ajaran dan peribahasa yang mengajarkan untuk melupakan masa lalu kita yang kelam, namun mari kita berfikir lebih dalam lagi, tidaka kita akan bisa belajar dengan lebih baik lagi aabila kia masih tetap mengingatnya? Tidakkah kita akan lebih waspada akan apa yang akan kita lakukan sekarang aabila kita mengingat masa lalu kita? Mereka lebih suka mengatakan bahwa “Pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan”, namun mereka hanya mau mengingat-ingat hal-hal indah saja dalam masa lalu mereka. Lalu apa? Bukankah masa lalu kita yang buruk juga termasuk pengalaman kita juga? Itulah salah satu keburukan kita, terkadang kita hanya mau menjalani semua yang bersifat menyenangkan dan menguntungkan saja dan tidak mau menerima yang susah, namun dari kesusahan itu kita bisa mendapatkan hasil yang lebih besar. Mengapa demikian? Mengapa kita lebih suka mendapatkan hasil yang kecil namun mudah didapat, daripada hasil yang berlipat ganda namun melalui jalan yang berliku-liku? Jawabanya ada di dalam diri kita sendiri, dan dari sekarang ita harus menanamkan pada diri kita bahwa “Semua yang berkilau itu bukan Emas”, semua yang mudah didapat dan tidak beresiko itu adalah jalan terbaik untuk menempuh hidup kita. Dengan sedikit pengorbanan, kehidupan kita pasti akan berjalan lebih baik lagi, dan lebih nyaman lagi. Percayalah, dan lakukanlah! Mulai saat ini, jangan katakan pada diri anda “Aku akan “mencoba” untuk menjadi yang pribadi lebih baik lagi”, namun katakanlah pada diri anda “Aku akan Menjadi pribadi yang lebih baik lagi”, Tuhan berkati.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Menyerah!

Indonesia Kreatif? Sayang Orang Tua? Pikir Lagi!

Hanya Sebagai Simbol, Bukan Penentu Kualitas