Si Miskin yang Menjadi Kaya

Ada seorang miskin yang selama hidupnya berbuat baik ke semua orang. Ia seorang Kristen yang taat, setiap minggu ia rajin pergi ke Gereja mengikuti kebaktian. Hebatnya lagi, jemaat-jemaat di Gereja tersebut mau menerimanya dengan lapang dada. Pada suatu hari, si miskin ini dipanggil oleh sang Pendeta. Pendeta: Saudara, saya mendapat pengelihatan semalam, Tuhan akan memberikan anda umur 100 tahun lagi dari sekarang, dan Tuhan juga memberikan kekayaan selama 50 Tahun untuk saudara. Si Miskin: Benarkah? Lalu apa kata Tuhan pak Pendeta? Pendeta: Tuhan bertanya, apakah saudara ingin kaya di 50 tahun pertama, atau 50 tahun terakhir? Si Miskin: Pak Pendeta, saya sudah terlalu lama merasakan kemiskinan, saya ingin aya dalam 50 tahun pertama. Pendeta: Baik, maka apa yang anda minta akan terjadi. Perkataan pendeta itu menjadi kenyataan. Akhirnya si miskin pun akhirnya menjadi sangat kaya raya. Ia pun mulai berfikir, “Wah, kekayaanku hanya 50 tahun, lebih baik aku menggunakan kekayaanku ini dengan baik!”, dan setelah saat itu, ia mulai mencari cara untuk menggunakan kekayaannya itu. Akhirnya ia pun menemukan sebuah ide, karena ia tinggal di kawasan pedesaan, ia berencana untuk membuat sebuah lumbung yang amat besar, sehingga bisa diberi seribu pintu sebagai akses masuk lumbung itu. Lumbung itu pun berdiri, dan isinya pun melimpah sehingga banyak orang dapat berbagi di lumbung itu. Keajaiban terjadi, lumbung itu tidak pernah kosong akan hasil panen, hama pun tidak ada yang bisa masuk karena setiap hari ada saja yang mau menjaga lumbung itu. Si miskin nyang telah menjadi kaya pun merasakan sukacita karena ia telah memberikan sesuatu yang besar bagi masyarakat di desa itu. Namun setelah dihitung-hitung, ia masih saja kaya, padahal sudah berjalan 60 tahun. Ia pun kembali ke Pendeta yang dulu mengatakan tentang kekayaannya dan bertanya lagi. Si Kaya: Pak Pendeta, bapak dulu mengataan bahwa saya akan kaya selama 50 tahun saja, namun ini sudah 60 tahun, dan saya masih kaya, ada apa pak Pendeta? Pendeta: Saudara, sebenarnya Tuhan itu malu kepada saudara, itulah kenapa sampai sekarang saudara masih kaya raya. Si Kaya: Bagaimana bisa Tuhan yang Maha Hebat malu kepada saya pak Pendeta? Pendeta: Begini saudara, Tuhan telah membukakan 1 gerbang berkat kepada anda tapi anda membuka seribu gerbang untuk saudara-saudara anda. Bagaimana, apakah cerita ini menginspirasi anda? Saya yakin bahwa anda yang membaca cerita ini pun akan merasakan indahnya berbagi bersama saudara-saudara kita yang ada di sekitar kita, dan sudah menjadi orang yang baik selama ini. Semoga anda lebih senang lagi berbagi dengan sesama kita, dan kasih beserta berkat dari Tuhan akan lebih menyertai kehidupan anda.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Menyerah!

Indonesia Kreatif? Sayang Orang Tua? Pikir Lagi!

Hanya Sebagai Simbol, Bukan Penentu Kualitas