Keputusan Tidak Padaku, Namun pada Tuhanku

Pernahkah kita merasa dikecewakan hanya dengan hal yang sangat sederhana? Katakanlah anda sedang membantu teman anda mengerjakan tugasnya, dan anda mengetahui bahwa ia sedang pergi keluar bersama kawannya? Bagaimana sebenarnya perasaan anda ketika anda mengetahui hal yang seperti itu? Saya tahu, anda pasti akan merasakan campuran antara kecewa, marah, dan jengkel. Saya sangat ppaham akan perasaan yang seperti itu, karena perasaan itulah yang paling sering saya rasakan, namun dengan kasus yang berbeda. Namun apakah dengan itu lalu kita memppunyai hak untuk membalas dendam? Saya rasa tidak, jujur secara pribadi, saya lebih suka menyerahkan segala yang terjadi pada diri saya kepada Tuhan, karena saya percaya bahwa hanya Tuhan lah yang berhak menghukum segala ciptaannya, bukan saya sebagai ciptaannya. Namun bagaimana kita menghilangkan rasa jengkel yang menetap dalam diri kita? Jangan salah dulu, rasa Jengkel adalah salah satu perasaan yang sulit dihilangkan seperti rasa Marah, namun jangan khawatir, amarah dan kejengkelan tidak harus diluapkan dalam sebuah penghancuran. Mario Teguh pernah berkata bahwa “Gunakanlah amarahmu sebagai sarana untuk belajar bersabar”, bukankan itu adalah suatu yang pantas untuk disetujui? Masalahnya adalah amarah kita ini terkadang tidak terbendung dan bisa membuat kita meluap-luap atas kemarahan kita. Nah inilah yang harus diperbaiki dalam kepribadian kita, amarah yang berlebihan, dan juga emosi lain yang berlebihan bukanlah hal yang baik untuk dimiliki. Kita ambil contoh saja dalam kehidupan nyata, kita seringkali terlalu lama bersedih karena kita mengingat masa lalu kita, mantan pacar, kegagalan, kesalahan, dan masih banyak lagi sifat buruk kita yang selalu kita ingat-ingat. Kita enggan untuk berhenti bersedih dan kemudian kembali berjalan maju, karena kita terlalu asik menikmati kesedihan kita, dan kita tahu bahwa kesedihan yang terlalu lama tidak akan membawa hasil apapun. Inilah saat dimana Perasaan kita telah mengambil alih Rasio kita untuk berfikir secara logika. Kita harus hilangkan Mind Set kita yang seperti itu, dan menggantinya pedoman hidup yang baru, seperti “Hidup masih panjang, jika aku berhenti disini, maka aku takkan bisa merasakan panjangnya dan indahnya kehidupan ini”. Hal yang sederhana seperti itulah yang bisa mengubah kita menjadi orang yang lebih baik. Seperti apa yang telah saya yakini, bahwa segala keputusan yang ada di dunia ini, semua adalah keputusan dari Tuhan. Senang, sedih, tawa, tangis, semua sudah dipersiapkan oleh Tuhan, dan semua rencana Tuhan untuk kita itu Indah, hanya saja kita yang sulit memaknainya dan kurang bersyukur akan segala pemberian Tuhan, dan membuat kita selalu menggerutu kepada Tuhan. Letakkanlah kehidupanmu di tangan Tuhan, dan jangan pernah lupa untuk selalu meminta berkat untuk menjalani hari-harimu yang indah. God Bless..

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Menyerah!

Indonesia Kreatif? Sayang Orang Tua? Pikir Lagi!

Hanya Sebagai Simbol, Bukan Penentu Kualitas