Selalu Saja Pengadu yang Disalahkan

Kita sering complain tentang ketidakpuasan kita kepada para penyedia jasa yang pelayanannya kurang baik. Namun lihatlah, mereka selalu menyalahkan kita terlebih dahulu sebelum mereka mau mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf. Apakah ini kualitsa manusia zaman sekarang? Selalu menganggap bahwa pengadu adalah orang yang salah dan tidak tahu cara menggunakan atau memakai produk atau media yang mereka buat itu? Apakah kita tidak jengkel pada mereka yang berbuat demikian? Tentu saja kita akan Jengkel! Karena kita sudah dirugikan, dianggap bodoh pula. Kita mungkin memang butuh service yang mereka berikan, namun apabila service mereka saja tidak memuaskan dan malahan kita yang terkena hinaan seperti itu, apakah kita tidak boleh mengeluarkan suara kita kepada yang berwajib? Seharusnya mereka yang mengaku sebagai penyedia jasa harusnya mau bertanggung jawab atas kekecewaan pelanggannya, apabila memang mereka hanya bekerja berdasarkan “Mood” mereka saja, lebih baik jangan bekerja sebagai penyedia jasa, karena penyedia jasa adalah pekerjaan yang professional, mereka harus bisa memuaskan semua pelanggan mereka, begitulah cara mereka bekerja. Ada juga mereka yang memberikan fasilitas dan program-program yang baru dan unik, namun ternyata syaratnya membumbung tinggi seperti gunung. Sebenarnya appa yang berbeda? Ternyata sama saja! Bukannya service mereka yang semakin baik, namun memang mereka yang hanya mencari pelanggan baru dengan berbuat sebegitu rupa dan membodohi mereka. Lihatlah dunia ini sekarang, penuh dengan kebohongan dan kemunafikan, betapa menjijikkannya dunia ini. Kapan kita akan hidup sebagai manusia yang independen? Manusia yang penuh kejujuran dan manusia yang mau berbagi kebersamaan dengan sesamanya, tidak seperti manusia egois yang hanya memikirkan untung dalam sebuah hubungan saja. Lihat dunia ini, pahamilah dunia ini, dan ciptakanlah suasana yang berbeda dalam lingkungan, hanya dengan melakukan suatu hal yang kecil, hal itu adalah menjadi Bertanggung Jawab dalam segala hal yang kita lakukan.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Menyerah!

Indonesia Kreatif? Sayang Orang Tua? Pikir Lagi!

Hanya Sebagai Simbol, Bukan Penentu Kualitas