Kasih Sayang dan Cinta yang Tersisa

Saya ingin berbagi cerita yang saya dapatkan dari kuliah saya tentang sejarah kebudayaan negara. Cerita ini sangat menginspirasi saya untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, nikmatilah cerita berikut. Suatu hari di negara Africa, ada sebuah keluarga bahagia yang terdiri atas Ayah, Ibu, dan seorang Anak. Mereka hidup bahagia bersama walaupun mereka hidup dalam kemiskinan. Pada suatu hari, datanglah seorang aparat polisi berkulit putih (Zaman dahulu, orang berkulit putih selalu menindas orang berkulit hitam). Ia datang dan mendobrak pintu rumah keluarga tersebut, dan mengambil sang anak dengan paksa. Sangn anak itu pun di siksa, di cambuki, bahkan ditembak berkali kali sampai ia sekarat. Saat sang anak sekarat, ia dibawa kembali ke rumah keluarga itu, supaya orang tuanya bisa melihat sang aparat membakar anak mereka. Sang ibu pun berusaha melindungi sang anak, namun ia mendengar anak itu berkata “Tuhan, maafkanlah mereka, mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”, tak lama kemudian, keluarga itu pun dipaksa untuk melihat anak mereka dibakar hidup hidup. Tentu saja mereka sangat sedih karena kematian anaknya, mereka tak bisa berbuat apa-apa, karena mereka hanyalah masyarakat kalangan bawah. Beberapa hari kemudian, sang aparat pun kembali bersama 2 pengawalnya, dan mengambil sang Ayah dalam keluarga tersebut. Kali ini ia memperlakukan sang Ayah lebih kejam dari anaknya. Tak hanya dicambuki, ia juga dipukuli, dan ditembak di leher dan bahkan lebih banyak dari anaknya. Sebelum sang Ayah meninggal, sang Ibu pun diseret menuju ke tempat dimana sang Ayah di siksa, lalu sang Ibu pun menangis dan mendekat ke arah sang suami, ia mendengar sang suami berkata “Yesus, maafkanlah mereka, Istriku, kau tidak boleh membenci mereka, mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan..”. Tak lama kemudian, sang Ibu pun harus melihat hal yang sama, ya.. Sang Ayah pun di bakar hidup-hidup di depannya. 3 hari kemudian, datanglah seorang tetangga yang mengajaknya datang ke pengadilan. Ia pun kaget karena orang yang telah menghancurkan keluarganya telah di segel sehingga ia tidak bisa bergera sedikit pun. Sang Hakim pun mempersilahkan sang Ibu duduk di kursi saksi. “Saudara, apa yang anda inginkan sekarang?”, sang hakim pun bertanya kepada sang Ibu, dan sang Ibu pun mengatakan keinginannya, “Yang mulia, saya punya 3 keinginan. Yang adalah saya ingin keluarga saya di kremasikan, lalu abunya di taburkan ke laut seperti layaknya pemakaman orang lain. Kedua, saya ingin pintu rumah saya yang rusak diperbaiki, tidak usah diganti, cukup diperbaiki saja. Dan yang terakhir, saya ingin ia mengasuhnya menjadi anak saya. Saya ingin memberikan rasa Cinta dan Kasih Sayang yang tersisa untuk keluarga saya yang telah hancur, karena itulah yang diminta oleh suami saya juga”. Seketika itu, ruangan pengadilan yang pertama penuh caci maki dan kemarahan pun menjadi hening. Kemudian sang aparat yang telah merusak keluarga sang Ibu pun terjatuh dari kursinya dan mulai menangis, ia berkata “Aku tak bisa menerima perasaan ini, aku tak pantas menerimanya, makhluk yang kejam dan sampah seperti aku ini tidak pantas menerimanya”. Namun akhirnya pun sang aparat tinggal bersama sang Ibu, dan mereka pun hidup bagaikan ibu dan anak yang hidup bahagia. Saudara, ini adalah kisah nyata yang terjadi di Africa, apakah anda pernah membayangkan apa yang telah dilakukan oleh sang Ibu? Dia bahkan bisa disebut lebih tinggi dari sekedar malaikat. Dia bagaikan Tuhan yang maha pemaaf yang telah turun ke Dunia ini sekali lagi. Semoga kisah nyata ini dapat menginspirasi anda di dalam kehidupan anda. God Bless..

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Menyerah!

Indonesia Kreatif? Sayang Orang Tua? Pikir Lagi!

Hanya Sebagai Simbol, Bukan Penentu Kualitas