Panggilan Sebuah Pelayanan

Jesslyn adalah seorang dokter kesehatan yang akan ditugasan di daerah asing. Banyak warga mengatakan untuk tidak menerima pekerjaan tersebut karena di daerah tersebut fanatisme sangat kental sekali. Jesslyn pun sedikit takut dengan apa yang telah dikatakan oleh para warga sekitar, terutama oleh keluarganya sendiri. Di malam hari, Jesslyn merasakan panggilan di daerah tersebut, ia merasakan bahwa ada kekuatan yang tidak ia kenal yang menghendakinya membuka praktek kesehatan di daerah itu. Keesokan harinya, Jesslyn memantapkan dirinya untuk pergi ke daerah tersebut. Warga sekitar termasuk orang tua Jesslyn pun merasa was-was karena keputusan yang diambil oleh Jesslyn, namun Jesslyn pun bersikukuh untuk tetap berangkat. Tidak ada yang berhasil meyakinkan Jesslyn untuk tidak pergi, Jesslyn pun akhirnya berangkat. Di daerah tersebut, Jesslyn pun merasakan hawa fanatisme yang sangat kuat, dimana semua orang terlihat seolah-olah seerti mengenakan dress code yang sama tidak ada satupun yang berbeda. Jesslyn ppun akhirnya bekera di sebuah poliklinik yang memang sudah tidak dirawat. Ia mulai membersihkan bangunan tersebut tanpa ada seorangpun yang peduli dan mau ikut membantunya. Akhirnya poliklinik itu pun bersih dan kembali berjalan sebagai poliklinik seperti dulu. Warga sekitar pun tidak ada yang mau berkunjung, karena mereka tahu bahwa Jesslyn berbeda dari mereka. Sesekali terdengar gossip yang mengatakan praktek gelap yang telah diadakan di poliklinik itu. Suatu hari, ada seorang ibu-ibu sakit yang berkunjung. Jesslyn pun melayani ibu tersebut dengan suka cita dalam hatinya. Tadinya Jesslyn mengira akan mendapatkan cemoohan dari sang ibu, namun sebaliknya, ibu itu merasa sangat berterima kasih atas bantuan Jesslyn. Hari demi hari, poliklinik Jesslyn pun mulai banyak didatangi lebih banyak orang untuk berobat, tidak hanya itu, mereka pun mau datang ke rumah tempat Jesslyn tinggal dan membawakan buah-buahan atau makanan lain untuk berbagi bersama, atau hanya mampir untuk sekedar berbincang-bincang. Suatu hari, ada yang memberanikan diri untuk bertanya kepada Jesslyn: Ibu 1: Ibu Jesslyn, mengapa anda berani datang kemari? Anda tahu sendiri kalau anda ini berbeda dari kami, dan kami pun mungkin bisa melakukan sesuatu yang tidak baik kepada anda. Jesslyn: Bu, saya tahu ini bukanlah tempat yang tepat untuk saya, namun saya merasa terpanggil untuk melayani di tempat ini. Ibu 2: Memangnya, siapa yang telah memanggil anda untuk datang kemari? Jesslyn: Tuhan Yesuslah yang telah memanggil saya untuk datang kemari bu. Ibu 1: Memangnya siapa itu Tuhan Yesus? Apakah dia seorang raja yang sangat agung sehingga anda patuh kepadanya? Jesslyn: Oh bukan bu, Yesus adalah Putra Allah, raja dari segala raja. Tuhan tidak hanya memberikan perintah untuk saya namun Tuhan juga memberikan kehidupan yang indah dan masih banyak hal lain yang membuat saya merasakan sukacita dalam kehidupan saya. Mendengar Penjelasan dari Jesslyn, ibu-ibu yang sedang berkunjung pun diam dan saling berbisik. Jesslyn pun mulai takut, ia mengira bahwa para pengunjung pun akan mengusirnya dari tempat itu. Tiba-tiba, seorang pria yang juga sedang berkunjung pun berkata: Pria: Mengapa tidak anda beritahu dari dulu? Kami sebenarnya benar-benar sedang menunggu datangnya seseorang yang mau mengajarkan kami tentang keselamatan dan kabar gembira! Saudara-saudara, inilah yang sebenarnya dikatakan dengan “Peneguhan Iman”. Kita mengajarkan mereka yang “Mau” menerima pengajaran iman ke dalam diri mereka, baik dari mereka yang imannya masih muda, ataupun yang imannya sedang retak. Inilah tugas kita, kita bertugas untuk meneguhkan Iman sesama kita, bukan dalam artian Kristenisasi, Islamisasi, Buddhaisasi, namun lebih ke peneguhan bagi merea yang mau saja. Hapusanlah pikiran bahwa mereka yang meneguhkan iman sesamanya hanyalah orang yang mengajak yang lain untuk masuk ke dalam agamanya, tidak seperti itu. Sekarang, hiduplah sebagai peneguh iman bagi mereka yang “Mau” diteguhkan. Bekerjalah seperti apa yang Tuhan perintahkan bagimu, dan dengan perbuatanmu itu, Tuhan pun pasti akan memberikan yang terbaik bagimu. God Bless..

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Menyerah!

Indonesia Kreatif? Sayang Orang Tua? Pikir Lagi!

Hanya Sebagai Simbol, Bukan Penentu Kualitas