Bukan Cinta Remaja, melainkan Lebih Dari Sekedar Cinta

Sedikit cerita menarik tentang saya. Beberapa hari kemarin saya telah menerima hasil dari ujian tengah semester saya. Ada hal yang sedikit lucu yang dikomentarkan dosen ke saya. Di dalam ujian yang saya bahas ini, saya ditugaskan untuk mengomentari 2 buah puisi, dan saya harus memberikan alasannya mengapa saya menyukainya. Saya lakukan sesuai dengan apa yang ditugaskan. Sebagai mahasiswa Sastra Inggris, mungkin memang inilah kekuatan yang unik, di saat saya membaca puisi tersebut, terasa seakan-akan puisi tersebut hidup dalam dunia ini, dan saya harus menginterpretasikan dengan bahasa saya sendiri. Kebetulan saa yang saya sukai dalam 4 puisi tersebut adalah puisi tentang Cinta, dan satu lagi tentang Persahabatan. Lalu apa yang lucu dari itu? Dalam tulisan essay singkat saya tentang puisi cinta tersebut, dosen saya menuliskan bahwa saya sangat memahami arti dari “Cinta” yang selama ini banyak dikatakan oleh mereka yang tertarik kepada lawan jenis. Yang lucu dari ini adalah, dosen mengira saya paham benar apa itu Cinta, namun saya sendiri saja belum mempunyai seseorang untuk dicintai (Jomblo gituuuuu, hahahahahaha). Namun sebenarnya diluar dari itu, saya merasakan apa yang telah disebut dan didefinisikan tentang “Cinta”. Saya bisa merasakan cinta dari Tuhan, dari keluarga, dari teman-teman kampus saya, dan juga dari keluarga yang ada jauh dari pulau Jawa. Menurut saya, cinta tidak selalu berbentuk sebuah Ciuman atau pun sebuah Hubungan, namun lebih dari sekedar itu, Cinta dapat berarti apa saja yang kita lakukan untuk menunjukkan bahwa kita memang mengagumi sosoknya yang berbeda dari kita (Setidaknya, itulah yang saya tulis dalam tugas saya, anda setuju?) Banyak sekali orang yang tidak bisa membedakan Cinta dan Nafsu, maka Pergaulan Bebas-lah yang menjadi pelarian dari Cinta yang mereka sebut itu. Lihatlah anak muda zaman sekarang, apabila kita lihat di social network yang sekarang sedang populer di dunia remaja dan pemuda, merek sering posting tulisan-tulisan tentang apa yang mereka “Fikir” adalah bentuk dari “Cinta”. Ada yang mengumpat karena telah mengalami kegagalan dalam berpacaran, ada juga yang sedang berbunga-bunga namun tak lama kemudian mereka pun mengalami masa-masa kesedihan karena patah hati atau yang lain. Sekarang anda bisa lihat sendiri, apakah itu yang disebut dengan “Cinta”? Mereka bilang bahwa “Cinta tidak harus memiliki”, namun faktanya pada saat sang idola telah dimiliki oleh orang lain maka ia akan bunuh diri. “Cinta itu perlu pengorbanan”, menurut saya ya memang itu benar, namun pengorbanan yang seperti apa? Apakah dengan tidak belajar dan kemudian menerima setiap ajakan beracaran? Ataukah seperti yang selama ini kita lihat setiap harinya, mengorbankan apa yang tidak akan bisa kembali apabila telah terbuang, dan berakhir pada penyesealan mendalam? Semuanya itu salah besar!! Saya adalah salah satu fans dari Mario Teguh. Di dalam acaranya “Mario Teguh Golden Ways”, saya ingat beliau pernah mengatakan bahwa “Cinta itu “Seharusnya” membawa kebahagiaan, apabila cinta tidak membawa kebahagiaan, maka itu bukanlah Cinta, namun hanyalah ilusi perasaan saja”. Saya sangat kagum dengan perkataan itu, dan saya sangat setuju dengan itu, karena secara pribadi saya pun berfikir demikian. Lihatlah ke dalam diri anda sendiri, Cinta bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan, namun Cinta adalah perasaan yang akan tumbuh dengan sendirinya di dalam kehidupan kita. Tidak hanya dari seorang pacar, cinta pun akan hidup di lingkungan keluarga dan sahabat bahkan teman! Jadi, hilangkanlah pengertian sempit tentang Cinta yang selama ini dipercaya oleh para Remaja. Mulailah hidup baru dengan segala aspek dalam kehidupan yang enuh akan cinta dari Tuhan dan sesama kita. Sekian dari saya, semoga artikel ini dapat menghibur (meskipun agak ngelantur) anda. God Bless..

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Pernah Menyerah!

Indonesia Kreatif? Sayang Orang Tua? Pikir Lagi!

Hanya Sebagai Simbol, Bukan Penentu Kualitas